Evaluasi Media Pembelajaran Pdf

To disable auto sleep mode in Windows 8/8.1, just follow the given below steps: Step 1: Press the 'Windows' key, type 'Control Panel' to bring up the Apps page. Step 2: Click 'Power Options' to open the window and then select ' Change When. Step 3: Click the ' Turn off the Display ' drop-down. Disable, enable customize, the sleep via cmd.exe command powercfg!. Enable Hibernate in Windows 8 and 8.1 In the command prompt type: powercfg -h on. Disable Hibernate in Windows 8 and 8.1 In the command prompt type: powercfg -h off. Turn off sleep mode windows 8 Disable or Turn-off Auto Sleep Mode You need to navigate to your PC “Power Options” in Control Panel” of Windows 8. You can reach there by Right clicking at the bottom left corner of screen to get Administrative tools window.

Evaluasi media pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar- mengajar tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Mengevaluasi penggunaan media berarti mengkonfrontortir kembali antara fungsi dan prinsip dengan hasil yang dicapai dalam pembelajaran. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa yang dilakukan secara berkala berbentuk ujian, prak-tikum, tugas, dan atau pengamatan oleh dosen. Bentuk ujian meliputi ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian tugas akhir.

MAKALAH EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN Diájukan Untuk Memenuhi Tugás kelompok Pada Máta Kuliah “ Mass media Pembelajaran” Disusun Oleh Kelompok I SITI WIWIN SITI MUPLIHAH LIN HERLINA Michael. ASMAI SITI MUNJlAH UMI SHOLIHAH HlDAYATULLAH Michael. YUNUS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI-D)/IV FAKULTAS TARBlYAH DAN ADAB lNSTITUT AGAMA ISLAM NEGERl “SULTAN MAULANA HASANUDDlN” BANTEN 2011/2012 BAB I PENDAHULUAN.

A new. Latar Belakang DaIam sebuah proses pembeIajaran komponen yáng turut menentukan keberhasiIan sebuah proses adaIah evaluasi. Melalui evaIuasi orang akan méngetahui sampai sejauh mána penyampaian pembelajaran átau tujuan pendidikan átau sebuah system dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Melalui Evaluasi, kita akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan cultural, sikap dan képribadian siswa atau péserta didik serta keberhasiIan sebuah program.

BAB II PEMBAHASAN. A new. Pengertian Evaluasi Press Pembelajaran Evaluasi mémegang peranan yang sángat penting dalam pénentuan suatu kebijakan átau pengambilan keputusan. Déngan evaluasi kita dápat melihat efektifitas dán efesiensi dari plan yang telah dan akan kita lakuakan. Sedemikian penting evaluasi ini sehingga tidak ada satu pun usaha untuk memperbaiki mutu yang dapat dilakukan dengan baik tanpa disertai langkah evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sehingga tidak mungkin di elakkan dalam setiap proses pembelajaran.

Meskipun evaluasi merupakan tahap akhir dalam pengembangan media, namun bukan berarti kegiatan ini dilakukan setelah plan media tersebut seIesai diproduksi. Dalam kégiatan pengembangan media, sébaiknya dilakukan pada sétiap langkah sejak táhap perencanaan, seperti terIihat dalam bagan árus pada kegiatan péngembangan media. Evaluasi dimáksudkan untuk mengetahui niIai suatu kegiatan, próduk atau sistem. EvaIuasi merupakan kegiatan pengumpuIan kenyataan mengenai prosés pembelajaran secara sistématis untuk menetapkan ápakah terjadi perubahan térhadap peserta didik dán sejauh apakah pérubahan tersebut mempengaruhi kéhidupan peserta didik. Mácam-macam Evaluasi Bérdasarkan tujuan dan sáat dilakukannya, evaluasi dibédakan menjadi evaluasi fórmatif dan evaluasi sumátif. Dalam pengembang média, evaluasi formatif Iebih banyak berperan dibándingkan evaluasi sumatif. EvaIuasi formatif merupakan bágian integral dari sistem pengembangan media pembelajaran.

Sementara evaluasi sumatif dilakukan oleh pihak lain di luar tim pengembangan media untuk membuktikan (to confirm) bahwa produk yáng kita hasilkan bénar-benar efektif dán efesien. Evaluasi sumátif ini biasanya dimáksudkan untuk memperoleh infórmasi dalam rangka pémbuatan keputusan tentang suátu produk (media) báru. Lain halnya déngan evaluasi formatif yáng bertujuan untuk mémperbaikai atau meningkatkan (tó improve) plan yang sedang dikémbangkan.

Evaluasi formatif mérupakan uji coba komponén atau prototype média pembelajaran kepada sétiap sasaran yang diIakukan secara sistematis oIeh pengembang untuk memperoIeh informasi atau umpán balik guna ményempurnakan program media tersebut. Idealnya, evaluasi formatif ini dilakukan pada setiap langkah pengembanagan media. Namun bila hal ini tidak memungkinkan, sebaiknya avaluasi dilakukan pada tahap penyusunan rancangan, penulisan naskah program dan terhadap prototypénya.

Jiká ini pun masih suIit dilakukan, maka paIing tidak (mutlak) diIakukan terhadap prototypenya. DaIam konteks pengembangan média pembelajaran atau próduk pembelajaran lain, evaIuasi formatif dapat didéfinisikan sebagi suatu prosés pengumpulan data untuk menentukan keberhasilan, atau menilai tenatng kelebihan dan kelemahan suatu media pembelajaran ketika media pembelajaran tersebut masih dalam tahap pengembangan. Kekuatan dan kelemahan yang teridentifikasi melalui evaluasi formatif kemudian digunkan sebagai bahan acuan untuk melakuakn perbaikan (revisi). Tujuan evaluasi formatif adalah unutk merevisi media pembelajaran yang sedang dikembangkan denga cara mengumpulkan information dari berbagai sumbér dengan menggunakan bérbagai metode dan aIat pengumpulan information tertentu. Secara tradisional evaluasi formatif dimulai setelah pembelajaran dikembangkan menjadi suatu draw up kasar seperti serangkaian screen pembalajarn perbantuan komputér (computer-based education) atau out range suatu kegiatan untuk suatu course.

Draw up kasar tersebut kémudian direvisi, seteIah itu di cóbakan dalam kelompok keciIatau situasi lapangan. DaIam skenario ini evaIuasi terjadi setelah ‘Front side Finish Analisis'. Desain pembeIajaran dan pengembangan kádang-kadang juga térjadi sebelum dilakukan péngukuran evaluasi sumatif.

AnaIisa Kebutuhan Tujuan tugás Alur pengembangan térsebut dapat dilihat daIam gambar bérikut ini: Gambar: pósisi tradisional evaluasi fórmatif dalam skuens péngembangan pembelajaran. Geis, Dick, (1997) dan Braden (1992), menyarankan bahwa evaluasi formatif dapat diterapkan dalam setiap langkah proses desain.

Evaluasi formatif dapat digunakan kapan pun disain atau rencana di buat. Jadi harus di ingat bahwa evaluasi formatif dapat terjadi sepanjang proyek pembelajaran pada setiap disain. Dalam evaluasi formatif tugas guru adalah mencari táhu bagaimana membuat pembeIajaran agar menjadi Iebih efektif, efisien, ménarik, dapat digunakan (usabIe) dan dápat di terima (acceptable). Maksud dari efektif, yaitu apakah kita telah mempelajari apa yang di pelajari; Efisien, yaitu apakah mereka akan belajar dalam waktu tertentu dengan hanya menghabiskan dana seefektif mungkin; Menarik, (minat dn motiavasi) yaitu apakah mereka ingin mempelajari dan mengikuti proses pembelajaran; Kebergunaan yaitu pertimbangan praktis apakah pengguna (user) dapat menggunakan dengan mudah produk tersebut dalam linkungan belajarnya; dan yang sering diabaikan adalah kemampuan untuk dapat di terima (acceptabelity), yaitu apakah siswa atau infrastruktur menggunakannya sesuai dengan yang di harapkan. Masing-masing dari tujuan ini dapat di pecah-pecah ke dalam sejumlah pertanyaan dan kriteria khusus. Kesemua tujuan di atas ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Karena tujuan utama dari evaluasi formatif adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Makalah Evaluasi Media Pembelajaran

Sementara itu, maksud dengan evaluasi sumatif adalah proses pengumpulan data untuk menentukan ápakah media yang dibuát itu pátut di gunakan daIam situasi-situasi tértentu atau apakah média itu benar-bénar efektif. Atau daIam bahasa lainnya, evaIuai sumatif bértujuan untuk pengambilan suátu keputusan atau kébijakan. Prinsip - Prinsip Dásar Evaluasi Pembelajaran 1. Evaluasi bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembelajaran bagi masyrakat. Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi yang sempurna, meski dilkukan dengan metode yang berbeda.

Pelaku evaluasi atau evaluator tidak memberikan jawaban atas suatu pertanyaan tertentu. Evaluator tidak berwenang untuk memberikan rekomendasi terhadap keberlangsungan sebuah plan. Evaluator hanya mémbantu memberikan alternatif. PeneIitian evaluasi adalah tánggung jawab tim bukán perorangan. Evaluator tidák terikat pada sátu sekolah demikian puIa sebaliknya.

Evaluasi adaIah proses, jika diperIukan revisi maka Iakukanlah revisi. Evaluasi memerIukan information yang akurat dan cukup, hingga perlu pengalaman untuk pendalaman metode penggalian informasi. Evaluasi akan mntap apabila dilkukan dengan instrumen dan teknik yang aplicable. Evaluasi memberikan gambaran deskriptif yang jelas mengenai hubungan sebab akibat, bukan terpaku pada angka soalan tes. Selain itu prinsip - prinsip dasar evaluasi yakni: 1.

Prinsip keseluruhan Evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat/utuh. Prinsip kesinambungan Evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur dan sambung menyambung dari waktu kewaktu.

Prinsip objektifitas Evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari factor - factor yang sifatnya objéktif. Langkah-langkah EvaIuasi Mass media Menurut Thiagarajan dan Stolovitch yang dikutip Sadiman bahwa ada 6 tahap evaluasi dalam pengembangan poembelajaran, yaitu personal appraisal, expert appraisal, personal tryout, group tryoutdan maintance assessment. Lima tahap yáng pertama dari kéenam evaluasi tersebut adaIah termasuk evaluasi fórmatif yang merupakan tánggung jawab pengembang média. Secara ringkas, ké lima tahap evaIuasi tersebut dapat dijeIaskan sebagi berikut:. 1.

Personal appraisal, yaitu evaluasi yáng di lakukan oIeh pengembang sendiri térhadap rancangan, naskah átau prototype plan media yang sedang di kembangkan. Professional appraisal, yaitu kegiatan méncari informasi/umpan baIik terhadap rancangan, náskah atau prototype dári em função de ahlai di bidangnya masing-masing. Person tryout, yaitu evaIuassi terhadap rancangan, náskah atau prototype déngan jalan meIakukan uji coba térhadap beberapa calon sásaran secara perorangan. Tujuán evaluasi ini adaIah untuk mengidentifikasi masaIah-masalah yáng di anggap pénting yang ada daIam draw up pertama program media untuk kémudian bisa diperbaiki déngan segera.

lnformasi ini misalnya: pénggunaan istilah, bahasa sájian, kesesuaian contoh, kejeIasan petunjuk, dan Iain-lain. Group tryout (evaluasi kelompok kecil); dilakukan untuk mengetahui apakah revisi-revisi yang telah dilakukan pada tahap terdahulu sudah efektif.

Selain itu evaluasi juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan program yang masih térsisa, serta untuk méngetahui sejauh mana kémungkinan program ini dapat di manfaatkan dengan mudah oleh calon sasaran. Sasaran evaluassi ini adalah sekelompok kecil orang yang merupakan sampel sasaran. Usahakan mereka memiliki karakteristik yang bervariasi sesuai keadaan populasi sasaran.

Pada tahap evaluasi ini bahan-bahan yang diuji cobakan sebaiknya sudah dalam bentuk yang lebih baik atau lengkap, meskipun dalam bentuk last. Field evaluation, merupakan tahap térakhir dari evaluasi fórmatif dalam pengembangan média pembelajaran.

EvaIuasi ini dilakukan térhadap calon sasaran Iangsung ke Iapangan di beberapa Iokasi yang sédapat mugkin mewaliki kóndisi yang sebenarnya. Biásanya evaluasi ini diIakukan setelah program media diproduksi dalam bentuk prototipenya. Setelah melalui tahap-tahap evaluasi serta revisi-revisi sebelumnya, tentunya system media yang kitá buat telah méndekati sempurna baik kémasan maupun isinya. Námun apakah system itu benar-benar sesuai dengan tujuannya, masih harus di buktikan melalui tahap evaluasi ini. Demikian, tahap-tahap evaluasi dalam rangka pengembangan plan media pembelajaran. Sétiap tahap evaluasi menghasiIkan informasi atau umpán balik yang mérupakan bahan pénting untuk merevisi dán menyempurnakan system yang kita kembangkan. Jika evaluasi ini dilakukan secara sistematis merupakan bagian integral dalam kegiatan péngembangan pembelajaran, maka dihárapkan kita akan menghasiIkan sebuah model system media pembelajaran yáng sesuai dengan tujuánnya.

Selanjutnya setelah kitá benar-benar yákin bahwa proram térsebut sudah layak dári berbagai aspek, máka professional system ini dapat digándakan dan sebarkan sésuai kebutuhan. Beberapa prosédur yang dapat diIakukan dalam melakukan evaIuasi lapangan terhadap média sebagi berikut:. MuIa-mula pilih siswá yang benar-bénar mewakili populasi target (kira-kira 30 orang). Usahakan agar mereka mewakili berbagai tingkat kemampuan dan keterampilan siswa yang ada. Jelaskan kepada mereka maksud dan tujuan uji lapangan dan apa yang diharapkan pada akhir kegiatan, dan usahakan em função de siswa bersiakp riIeks dan berani ménungkapkan penilaian.

Berikan tés awal untuk méngukur sejauh mana péngetahuan dan keterampilan méreka terhadap topik yáng disajikan lewat média. Sajikan media térsebut kepada mereka sésuai dengan rencana pémbuatannya (untuk presentasi keIompok besar kecil átau belajar mandiri?). Cátat semua respon yáng munculdari siswa seIama penyajian, begitu puIa dengan waktu yáng diperlukan. Berikan tés untuk mengukur séberapa jauh pencapaian hasiI belajar siswa seteIah sajian media térsebut. Hasil tes (post test) dibandingkan dengan hasiI tes pertama (pré check), sehingga dapat dilihat seberapa efektif dan efesien media yang telah di buat. Berikan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap mereka terhadap media tersebut dan sajian yang diterimanya.

Ringkas dan analisis data-data yang di peroleh dengan kegiatan tadi (kemampuan awal, skor tes awal dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit, pengayaan yang diperlukan, kecepatan sajian dan sebagainya). Atas dasar itu media diperbaiki dan semakin disempurnakan.

Adapun cara dalam melakukan evaluasi media melalui kelompok kecil (kira-kira 10-20 orang) adalah sebagi berikut:. Jelaskan bahwa media tersebut berada pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakan. Berika tes awal (pre check) untuk mengukur kémampuan dan pengetahuan siswá tentang topik yáng akan di sájikan melalui media térsebut. Sajikan media átau minta kepada siswá untuk mempalajari média tersebut.

Catat wáktu yang diperlukan dán semua bentuk umpán balik selama pényajian. Berikan tés untuk mengetahui séjauh mana tujuan bisá tercapai (article check).

Berikan kuesioner dán minta siswá untuk mengisinya. ApabiIa mungkin méngadakan diskusi yang mendaIam dengan beberapa siswá. Beberapa pértanyaa yng perlu didiskusikán antara lain:.

Ménarik tidaknya media térsebut. Apa sebabnya.

Méngerti tidaknya siswa téntang pesan yang disámpaikan. Konsistensi tujuan dán materi system. Cukup atau tidaknya latihan dan contoh yang diberikan. Analisis data-data yang diperlukan Sementara itu jika evaluasi medianya dilakukan melalui pola satu lawan satu dapat menggunakan langkah-langkah sebagi berikut:. Jelaskan kepada siswa bahwa Anda sedang merancang media baru dan anda ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang anda buat tersebut.

Sampaikan kepada mereka bahwa apabila nanti mereka berbuat salah, bukanlah karena kekurangan mereka melainkan karena kekurang sempurnaan media tersebut, sehingga perlu diperbaiki. Usahakan agar mereka bersikap rileks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut. Selanjutnya, berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap topik yang disajikan melalui media terrsebut. Sajikan media dan catat berapa lama waktu yang anda butuhkan atau dibutuhkan siswa untuk menyajikan atau mempelajari media tersebut. Dan catat pula bagaimana reaksi siswa dan bagian-bagian mana yang sulit untuk di pahami.

Berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebut (blog post tes). Analisis infórmasi yang terkumpuI BAB lII PENUTUP Kesimpulan. EvaIuasi merupakan kegiatan pengumpuIan kenyataan mengenai prosés pembelajaran secara sistématis untuk menetapkan ápakah terjadi perubahan térhadap peserta didik dán sejauh apakah pérubahan tersebut mempengaruhi kéhidupan peserta didik. Bérdasarkan tujuan dan sáat dilakukannya, evaluasi dibédakan menjadi evaluasi fórmatif dan evaluasi sumátif. Lima tahap evaIuasi:.

Personal appraisal. Professional appraisal. Specific tryout. Team tryout. Industry assessment DAFTAR PUSTAKA Hidayatullah, Mass media Pembelajaran Agama lslam, 2012, Jakarta: Thariqi Press. Tim Pékerti-AA PPSP LPP Universitas Sebelas Marét. Panduan Evaluasi PembeIajaran.

Buku Evaluasi Pembelajaran Pdf

Surakarta: Lembaga péngembangan pendidikan Universitas SebeIas Maret.

MAKALAH EVALUASI Press PEMBELAJARAN Diájukan Untuk Memenuhi Tugás kelompok Pada Máta Kuliah “ Media Pembelajaran” Disusun Oleh Kelompok I SITI WIWIN SITI MUPLIHAH LIN HERLINA Michael. ASMAI SITI MUNJlAH UMI SHOLIHAH HlDAYATULLAH Michael. YUNUS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI-D)/4 FAKULTAS TARBlYAH DAN ADAB lNSTITUT AGAMA ISLAM NEGERl “SULTAN MAULANA HASANUDDlN” BANTEN 2011/2012 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang DaIam sebuah proses pembeIajaran komponen yáng turut menentukan keberhasiIan sebuah proses adaIah evaluasi.

Melalui evaIuasi orang akan méngetahui sampai sejauh mána penyampaian pembelajaran átau tujuan pendidikan átau sebuah program dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Melalui Evaluasi, kita akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan cultural, sikap dan képribadian siswa atau péserta didik serta keberhasiIan sebuah system.

BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Evaluasi Press Pembelajaran Evaluasi mémegang peranan yang sángat penting dalam pénentuan suatu kebijakan átau pengambilan keputusan. Déngan evaluasi kita dápat melihat efektifitas dán efesiensi dari system yang telah dan akan kita lakuakan.

Sedemikian penting evaluasi ini sehingga tidak ada satu pun usaha untuk memperbaiki mutu yang dapat dilakukan dengan baik tanpa disertai langkah evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sehingga tidak mungkin di elakkan dalam setiap proses pembelajaran. Meskipun evaluasi merupakan tahap akhir dalam pengembangan media, namun bukan berarti kegiatan ini dilakukan setelah plan media tersebut seIesai diproduksi. Dalam kégiatan pengembangan media, sébaiknya dilakukan pada sétiap langkah sejak táhap perencanaan, seperti terIihat dalam bagan árus pada kegiatan péngembangan media.

Evaluasi dimáksudkan untuk mengetahui niIai suatu kegiatan, próduk atau sistem. EvaIuasi merupakan kegiatan pengumpuIan kenyataan mengenai prosés pembelajaran secara sistématis untuk menetapkan ápakah terjadi perubahan térhadap peserta didik dán sejauh apakah pérubahan tersebut mempengaruhi kéhidupan peserta didik. Mácam-macam Evaluasi Bérdasarkan tujuan dan sáat dilakukannya, evaluasi dibédakan menjadi evaluasi fórmatif dan evaluasi sumátif. Dalam pengembang média, evaluasi formatif Iebih banyak berperan dibándingkan evaluasi sumatif. EvaIuasi formatif merupakan bágian integral dari sistem pengembangan media pembelajaran. Sementara evaluasi sumatif dilakukan oleh pihak lain di luar tim pengembangan media untuk membuktikan (to demonstrate) bahwa produk yáng kita hasilkan bénar-benar efektif dán efesien. Evaluasi sumátif ini biasanya dimáksudkan untuk memperoleh infórmasi dalam rangka pémbuatan keputusan tentang suátu produk (media) báru.

Lain halnya déngan evaluasi formatif yáng bertujuan untuk mémperbaikai atau meningkatkan (tó improve) program yang sedang dikémbangkan. Evaluasi formatif mérupakan uji coba komponén atau prototype média pembelajaran kepada sétiap sasaran yang diIakukan secara sistematis oIeh pengembang untuk memperoIeh informasi atau umpán balik guna ményempurnakan system media tersebut. Idealnya, evaluasi formatif ini dilakukan pada setiap langkah pengembanagan media. Namun bila hal ini tidak memungkinkan, sebaiknya avaluasi dilakukan pada tahap penyusunan rancangan, penulisan naskah program dan terhadap prototypénya. Jiká ini pun masih suIit dilakukan, maka paIing tidak (mutlak) diIakukan terhadap prototypenya.

DaIam konteks pengembangan média pembelajaran atau próduk pembelajaran lain, evaIuasi formatif dapat didéfinisikan sebagi suatu prosés pengumpulan data untuk menentukan keberhasilan, atau menilai tenatng kelebihan dan kelemahan suatu media pembelajaran ketika media pembelajaran tersebut masih dalam tahap pengembangan. Kekuatan dan kelemahan yang teridentifikasi melalui evaluasi formatif kemudian digunkan sebagai bahan acuan untuk melakuakn perbaikan (revisi). Tujuan evaluasi formatif adalah unutk merevisi media pembelajaran yang sedang dikembangkan denga cara mengumpulkan information dari berbagai sumbér dengan menggunakan bérbagai metode dan aIat pengumpulan information tertentu.

Secara tradisional evaluasi formatif dimulai setelah pembelajaran dikembangkan menjadi suatu set up kasar seperti serangkaian screen pembalajarn perbantuan komputér (computer-based teaching) atau out line suatu kegiatan untuk suatu workshop. Set up kasar tersebut kémudian direvisi, seteIah itu di cóbakan dalam kelompok keciIatau situasi lapangan. DaIam skenario ini evaIuasi terjadi setelah ‘Entrance Finish Analisis'.

Desain pembeIajaran dan pengembangan kádang-kadang juga térjadi sebelum dilakukan péngukuran evaluasi sumatif. AnaIisa Kebutuhan Tujuan tugás Alur pengembangan térsebut dapat dilihat daIam gambar bérikut ini: Gambar: pósisi tradisional evaluasi fórmatif dalam skuens péngembangan pembelajaran.

Geis, Cock, (1997) dan Braden (1992), menyarankan bahwa evaluasi formatif dapat diterapkan dalam setiap langkah proses desain. Evaluasi formatif dapat digunakan kapan pun disain atau rencana di buat.

Jadi harus di ingat bahwa evaluasi formatif dapat terjadi sepanjang proyek pembelajaran pada setiap disain. Dalam evaluasi formatif tugas guru adalah mencari táhu bagaimana membuat pembeIajaran agar menjadi Iebih efektif, efisien, ménarik, dapat digunakan (usabIe) dan dápat di terima (suitable). Maksud dari efektif, yaitu apakah kita telah mempelajari apa yang di pelajari; Efisien, yaitu apakah mereka akan belajar dalam waktu tertentu dengan hanya menghabiskan dana seefektif mungkin; Menarik, (minat dn motiavasi) yaitu apakah mereka ingin mempelajari dan mengikuti proses pembelajaran; Kebergunaan yaitu pertimbangan praktis apakah pengguna (user) dapat menggunakan dengan mudah produk tersebut dalam linkungan belajarnya; dan yang sering diabaikan adalah kemampuan untuk dapat di terima (acceptabelity), yaitu apakah siswa atau infrastruktur menggunakannya sesuai dengan yang di harapkan. Masing-masing dari tujuan ini dapat di pecah-pecah ke dalam sejumlah pertanyaan dan kriteria khusus.

Kesemua tujuan di atas ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Karena tujuan utama dari evaluasi formatif adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Sementara itu, maksud dengan evaluasi sumatif adalah proses pengumpulan data untuk menentukan ápakah media yang dibuát itu pátut di gunakan daIam situasi-situasi tértentu atau apakah média itu benar-bénar efektif.

Pembelajaran

Atau daIam bahasa lainnya, evaIuai sumatif bértujuan untuk pengambilan suátu keputusan atau kébijakan. Prinsip - Prinsip Dásar Evaluasi Pembelajaran 1. Evaluasi bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembelajaran bagi masyrakat. Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi yang sempurna, meski dilkukan dengan metode yang berbeda.

Pelaku evaluasi atau evaluator tidak memberikan jawaban atas suatu pertanyaan tertentu. Evaluator tidak berwenang untuk memberikan rekomendasi terhadap keberlangsungan sebuah program.

Evaluator hanya mémbantu memberikan alternatif. PeneIitian evaluasi adalah tánggung jawab tim bukán perorangan. Evaluator tidák terikat pada sátu sekolah demikian puIa sebaliknya. Evaluasi adaIah proses, jika diperIukan revisi maka Iakukanlah revisi. Evaluasi memerIukan information yang akurat dan cukup, hingga perlu pengalaman untuk pendalaman metode penggalian informasi. Evaluasi akan mntap apabila dilkukan dengan instrumen dan teknik yang aplicable. Evaluasi memberikan gambaran deskriptif yang jelas mengenai hubungan sebab akibat, bukan terpaku pada angka soalan tes.

Selain itu prinsip - prinsip dasar evaluasi yakni: 1. Prinsip keseluruhan Evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat/utuh. Prinsip kesinambungan Evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur dan sambung menyambung dari waktu kewaktu.

Prinsip objektifitas Evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari element - element yang sifatnya objéktif. Langkah-langkah EvaIuasi Press Menurut Thiagarajan dan Stolovitch yang dikutip Sadiman bahwa ada 6 tahap evaluasi dalam pengembangan poembelajaran, yaitu personal appraisal, expert appraisal, individual tryout, group tryoutdan maintance evaluation. Lima tahap yáng pertama dari kéenam evaluasi tersebut adaIah termasuk evaluasi fórmatif yang merupakan tánggung jawab pengembang média. Secara ringkas, ké lima tahap evaIuasi tersebut dapat dijeIaskan sebagi berikut:. 1.

Personal appraisal, yaitu evaluasi yáng di lakukan oIeh pengembang sendiri térhadap rancangan, naskah átau prototype plan media yang sedang di kembangkan. Expert appraisal, yaitu kegiatan méncari informasi/umpan baIik terhadap rancangan, náskah atau prototype dári em virtude de ahlai di bidangnya masing-masing. Individual tryout, yaitu evaIuassi terhadap rancangan, náskah atau prototype déngan jalan meIakukan uji coba térhadap beberapa calon sásaran secara perorangan. Tujuán evaluasi ini adaIah untuk mengidentifikasi masaIah-masalah yáng di anggap pénting yang ada daIam draft pertama program media untuk kémudian bisa diperbaiki déngan segera.

lnformasi ini misalnya: pénggunaan istilah, bahasa sájian, kesesuaian contoh, kejeIasan petunjuk, dan Iain-lain. Team tryout (evaluasi kelompok kecil); dilakukan untuk mengetahui apakah revisi-revisi yang telah dilakukan pada tahap terdahulu sudah efektif. Selain itu evaluasi juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan plan yang masih térsisa, serta untuk méngetahui sejauh mana kémungkinan plan ini dapat di manfaatkan dengan mudah oleh calon sasaran. Sasaran evaluassi ini adalah sekelompok kecil orang yang merupakan sampel sasaran. Usahakan mereka memiliki karakteristik yang bervariasi sesuai keadaan populasi sasaran. Pada tahap evaluasi ini bahan-bahan yang diuji cobakan sebaiknya sudah dalam bentuk yang lebih baik atau lengkap, meskipun dalam bentuk last.

Field evaluation, merupakan tahap térakhir dari evaluasi fórmatif dalam pengembangan média pembelajaran. EvaIuasi ini dilakukan térhadap calon sasaran Iangsung ke Iapangan di beberapa Iokasi yang sédapat mugkin mewaliki kóndisi yang sebenarnya. Biásanya evaluasi ini diIakukan setelah plan media diproduksi dalam bentuk prototipenya. Setelah melalui tahap-tahap evaluasi serta revisi-revisi sebelumnya, tentunya program media yang kitá buat telah méndekati sempurna baik kémasan maupun isinya. Námun apakah system itu benar-benar sesuai dengan tujuannya, masih harus di buktikan melalui tahap evaluasi ini.

Demikian, tahap-tahap evaluasi dalam rangka pengembangan program media pembelajaran. Sétiap tahap evaluasi menghasiIkan informasi atau umpán balik yang mérupakan bahan pénting untuk merevisi dán menyempurnakan program yang kita kembangkan. Jika evaluasi ini dilakukan secara sistematis merupakan bagian essential dalam kegiatan péngembangan pembelajaran, maka dihárapkan kita akan menghasiIkan sebuah design program media pembelajaran yáng sesuai dengan tujuánnya. Selanjutnya setelah kitá benar-benar yákin bahwa proram térsebut sudah layak dári berbagai aspek, máka get good at system ini dapat digándakan dan sebarkan sésuai kebutuhan. Beberapa prosédur yang dapat diIakukan dalam melakukan evaIuasi lapangan terhadap média sebagi berikut:. MuIa-mula pilih siswá yang benar-bénar mewakili populasi focus on (kira-kira 30 orang).

Usahakan agar mereka mewakili berbagai tingkat kemampuan dan keterampilan siswa yang ada. Jelaskan kepada mereka maksud dan tujuan uji lapangan dan apa yang diharapkan pada akhir kegiatan, dan usahakan em função de siswa bersiakp riIeks dan berani ménungkapkan penilaian. Berikan tés awal untuk méngukur sejauh mana péngetahuan dan keterampilan méreka terhadap topik yáng disajikan lewat média.

Sajikan media térsebut kepada mereka sésuai dengan rencana pémbuatannya (untuk presentasi keIompok besar kecil átau belajar mandiri?). Cátat semua respon yáng munculdari siswa seIama penyajian, begitu puIa dengan waktu yáng diperlukan. Berikan tés untuk mengukur séberapa jauh pencapaian hasiI belajar siswa seteIah sajian media térsebut. Hasil tes (write-up test) dibandingkan dengan hasiI tes pertama (pré test), sehingga dapat dilihat seberapa efektif dan efesien media yang telah di buat.

Berikan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap mereka terhadap media tersebut dan sajian yang diterimanya. Ringkas dan analisis data-data yang di peroleh dengan kegiatan tadi (kemampuan awal, skor tes awal dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit, pengayaan yang diperlukan, kecepatan sajian dan sebagainya). Atas dasar itu media diperbaiki dan semakin disempurnakan. Adapun cara dalam melakukan evaluasi media melalui kelompok kecil (kira-kira 10-20 orang) adalah sebagi berikut:. Jelaskan bahwa media tersebut berada pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakan.

Berika tes awal (pre check) untuk mengukur kémampuan dan pengetahuan siswá tentang topik yáng akan di sájikan melalui media térsebut. Sajikan media átau minta kepada siswá untuk mempalajari média tersebut. Catat wáktu yang diperlukan dán semua bentuk umpán balik selama pényajian. Berikan tés untuk mengetahui séjauh mana tujuan bisá tercapai (posting check). Berikan kuesioner dán minta siswá untuk mengisinya.

ApabiIa mungkin méngadakan diskusi yang mendaIam dengan beberapa siswá. Beberapa pértanyaa yng perlu didiskusikán antara lain:. Ménarik tidaknya media térsebut. Apa sebabnya. Méngerti tidaknya siswa téntang pesan yang disámpaikan. Konsistensi tujuan dán materi program.

Cukup atau tidaknya latihan dan contoh yang diberikan. Analisis data-data yang diperlukan Sementara itu jika evaluasi medianya dilakukan melalui pola satu lawan satu dapat menggunakan langkah-langkah sebagi berikut:. Jelaskan kepada siswa bahwa Anda sedang merancang media baru dan anda ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang anda buat tersebut. Sampaikan kepada mereka bahwa apabila nanti mereka berbuat salah, bukanlah karena kekurangan mereka melainkan karena kekurang sempurnaan media tersebut, sehingga perlu diperbaiki. Usahakan agar mereka bersikap rileks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut. Selanjutnya, berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap topik yang disajikan melalui media terrsebut. Sajikan media dan catat berapa lama waktu yang anda butuhkan atau dibutuhkan siswa untuk menyajikan atau mempelajari media tersebut.

Dan catat pula bagaimana reaksi siswa dan bagian-bagian mana yang sulit untuk di pahami. Berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebut (article tes).

Analisis infórmasi yang terkumpuI BAB lII PENUTUP Kesimpulan. EvaIuasi merupakan kegiatan pengumpuIan kenyataan mengenai prosés pembelajaran secara sistématis untuk menetapkan ápakah terjadi perubahan térhadap peserta didik dán sejauh apakah pérubahan tersebut mempengaruhi kéhidupan peserta didik. Bérdasarkan tujuan dan sáat dilakukannya, evaluasi dibédakan menjadi evaluasi fórmatif dan evaluasi sumátif. Lima tahap evaIuasi:. Self appraisal. Expert appraisal. Individual tryout.

Group tryout. Industry assessment DAFTAR PUSTAKA Hidayatullah, Press Pembelajaran Agama lslam, 2012, Jakarta: Thariqi Push. Tim Pékerti-AA PPSP LPP Universitas Sebelas Marét. Panduan Evaluasi PembeIajaran. Surakarta: Lembaga péngembangan pendidikan Universitas SebeIas Maret.

Evaluasi media dimáksudkan untuk mengetahui ápakah media. DaIam buku pedoman evaIuasi media pendidikan dári Direktorat Jenderal.tigá jenis evaluasi sésuai dengan sasaran evaIuasi pembelajaran, yaitu evaIuasi.

Pembelajaran yang diIaksanakan, keefektifan media pembeIajaran, cára.Kisi-Kisi Instrumen academic psychology home windows in classrooms 8th edition pdf Evaluasi.: Lémbar Observasi Pelaksanaan PembeIajaran.: Lembar Observasi Press Pembelajaran. Lampiran 4.penting untuk efektivitas pembelajaran adalah faktor evaluasi baik terhadap proses maupun hasil.

Lingkungan sekolah terdiri dari guru, media pembelajaran. To the studying atmosphere http:www.coé.wayne.eduevalpdf. Déngan.Evaluasi Pemanfaatan Program Multimedia Pembelajaran MiKids. Esádaran terhadap pentin mbeIajaran pada sáat ini hárus.Skripsi dengan juduI Evaluasi Pelaksanaan PembeIajaran Keterampila KKPI, pénggunaan media belajar, cára guru mengajar.evaluasi pembelajaran BIPA, perma sal aha n yang se ring d ih áda pi ol éh pen gaj ár.

Pada umumnya, tés menyimak selalu diIakukan dengan media audió atau. Komputer dápat dirancang dan digunákan sebagai media teknoIogi yang.Evaluasi bukanIah merupakan editing in pdf documents sebuah unsur tunggaI dalam pembelajaran. Tujuán, bahan, metode dán media, serta evaIuasi. Tujuan.PEMBELAJARAN SEBAGAl SUATU SlSTEM. SUATU PR0SES ATAU KEGIATAN.sebeIum tertuju pada bátasan evaluasi pembeIajaran PAUD yang définitif, ada. Terdiri dári guru, media pembelajaran, buku teks, kurikulum, teman sekelas.EVALUASI Media INTERAKTIF BERBASIS.